Universitas Bosowa (Unibos) kembali ukir prestasi dengan meraih paten sederhana inovasi teknologi Alat Monitoring Kualitas Air Tambak Berbasis Internet of Things (IoT) yang merupakan hasil dari penyusunan deskripsi paten pendanaan Kemendikbudiristek.
Inovasi teknologi ini dibuat oleh tim peneliti dosen diantaranya yaitu Dr. Ir. Sri Mulyani, M.M; Prof. Dr. Ir. H. Saleh Pallu, M. Eng; Mardiana, S.Pi., M.Si; Dr. Muh. Kafrawi Yunus, S.E., M.M; Ir. Muh. Fikruddin, B, S. Kel., M.Si., IPM., ASEAN Eng dan Dr. Fatmawati, S.TP., M.
Adapun pengajuan paten sederhana ini dilaksanakan sejak 8 September 2023 lalu dan melalui segala pemeriksaan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI hingga dinyatakan dapat diberikan paten sederhana sejak Rabu (25/09/2024) lalu secara daring yang kembali menambah jajaran Prestasi Unibos dalam menciptakan inovasi yang dapat membagikan manfaat bagi masyarakat.
Peraihan hak paten ini menjadi salah satu catatan prestasi yang menunjukkan Unibos sebagai universitas dengan sumber daya yang terus meningkat dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sebagaimana ungkapan Dr. Ir. Sri Mulyani, M.M, selaku Kaprodi Magister Budidaya Perairan menjelaskan bahwa inovasi ini dibuat untuk membantu masyarakat dan akan membagikan manfaat yang sangat besar bagi pembudidaya tambak udang dalam membantu pemantauan kualitas air secara real time secara efektif dan efisien dari aspek biaya dan waktu yang digunakan.
“Paten Alat Monitoring Kualitas Air Tambak Berbasis IoT sangat bermanfaat bagi pembudidaya tambak udang karena memungkinkan pemantauan kualitas air secara real-time, sehingga memudahkan deteksi dini perubahan kondisi lingkungan yang dapat segera ditindaklanjuti,” tuturnya.
“Alat ini membantu efisiensi biaya dan waktu, meningkatkan produktivitas udang, dan memungkinkan analisis data untuk perencanaan jangka panjang, sehingga mendukung keberlanjutan dan daya saing produk budidaya udang di pasar global,” tambahnya.
Selanjutnya, ia juga mengungkapkan rasa syukurnya dan terima kasih kepada seluruh tim peneliti dan PT. Bosowa Ishuma sebagai mitra dalam pembuatan inovasi yang telah berkolaborasi dengan baik hingga dapat kembali meraih paten sederhana.
“Pertama rasa syukur kepada Tuhan sehingga mampu menyusun deskripsi paten dengan pendanaan dari Kemdikbudristek serta dukungan dari bapak Rekor dan jajarannya, Ketua LPPM Unibos serta staf yang melakukan bimbingan dan arahan sehingga membuahkan produk paten, yang juga tidak lepas dari peran PT. Bosowa Ishuma dan masyarakat pembudidaya tambak udang di Desa Majannang, Kab. Maros, Sulawesi Selatan atas kolaborasi yang sinergis sehingga menghasilkan paten ini,” ungkapnya.
Terakhir, ia juga membagikan semangat bagi seluruh civitas akademika Unibos agar terus berinovasi dan menambah jajaran prestasi Unibos sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia melalui kontribusi pembuatan produk paten dan aksi nyata bagi masyarakat.
“Pencapaian ini semoga menjadi inspirasi bagi dosen Unibos untuk mengembangkan produk paten sebagai hasil dari penerapan tri dharma perguruan tinggi” katanya.