Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Bosowa (Unibos) jadi penyelenggara dari kegiatan Seminar Internasional FEB Unibos dengan menghadirkan Ir. Alvin Alfiyansyah, S.T., MBA., M.Sc., IPM., ASEAN Eng., APCE, APEC Eng. selaku Presiden Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa) dan Prof. Firman Menne, S.E., M.Si. Ak. CA. ACPA. selaku Guru Besar dari sebagai pemateri seminar, Selasa (5/11/2024).
Dengan tema “Finansial Teknologi dan Akuntansi Kolaborasi atau Kompetisi?”, kegiatan ini diawali sambutan dari Wakil Dekan II FEB Unibos, Dr. Farida, S.E., M.Si., Ak., CA. yang dihadiri KPS Akuntansi FEB Unibos, Thanwain, S.E., M.Si. serta jajaran dosen dan mahasiswa FEB Unibos sebagai peserta seminar.
Dalam sambutannya beliau mengungkapkan bahwa materi hari ini akan dibawakan oleh dua akademisi yang sudah pakar di bidang Akuntansi hingga dapat menambah wawasan mahasiswa pada tingkat internasional berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.
“Kami berharap kesempatan ini tidak disia-siakan oleh anak-anakku sekalian karena dua pemateri kita hari ini sudah sangat handal dan siap membagikan pengetahuannya tentang Finansial dan akuntansi dengan perspektif internasional dimana teknologi sekarang kerap disandingkan sebagai peluang atau tantangan,” tuturnya.
Selanjutnya, beliau juga mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan seminar hari ini hingga dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana dan memberikan manfaat bagi seluruh peserta yang bergabung.
“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih atas seluruh pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini serta berharap kedepan seminar-seminar internasional seperti ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan dan membagikan lebih banyak pengetahuan baru bagi ananda sekalian,” ujarnya.
Usai sambutan dari Dr. Faridah, agenda dilanjutkan dengan pemaparan materi yang memunculkan berbagai ide dan gagasan dalam perspektif Financial Technology sebagai peluang kolaborasi atau kompetisi.
Sehingga, Prof. Firman Menne untuk mengelaborasi Teknologi dan Akuntansi menggunakan fitur-fitur fintech dengan pertimbangan pemanfaatan yang sesuai fungsi dan dari faktor internal memiliki jaminan aman dan minim risiko kejahatan online.
“Kalau disebut ini kompetisi atau kolaborasi, lebih baik dimaksimalkan dalam aspek kolaborasinya, karena Fintech ini memang diciptakan untuk memudahkan pekerjaan kita dengan pertimbangan harus digunakan secara bijak dengan tujuan yang jelas,” sebutnya.
“Walaupun beberapa orang masih memandang kemajuan teknologi ini bisa mengikis kebutuhan sumber daya manusia, tetapi jika kita dapat memaksimalkan teknologi ini maka seluruh tantangan masa depan dengan baik dengan hasil yang diharapkan,” tambahnya.
Di sisi lain, Ir. Alvin Alfiyansyah selaku Presiden Permiqa turut menyampaikan bahwa Fintech di masa kini terus berkembang dan memberikan wawasan baru bagi pakar di bidang keuangan untuk memaksimalkan potensi di sektor keuangan melalui analisis sosial media dan promosi yang sesuai dengan minat masyarakat yang menunjukkan bahwa dibanding menjadi poin kompetisi antar teknologi dengan manusia, Fintech harus dimanfaatkan dengan optimal dalam aspek kolaborasi antar keduanya.
“Fintech yang ideal seharusnya bisa berkontribusi dalam meningkatkaan kepekaan pakar terhadap tren melalui sosmed dan promosi dengan membuat fitur-fitur teknologi yang secara efektif dapat menyelesaikan berbagai permasalahan pekerjaan sehari-hari kita,” pungkasnya.
Hingga sesi diskusi panel, peserta masih sangat antusias memberikan pertanyaan terkait hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi tantangan dan peluang di tengah-tengah perkembangan teknologi dan jumlah sumber daya yang terus meningkat.