Dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (Monev) Praktik Kerja Lapang (PKL) Program Studi (Prodi) Agroteknologi Universitas Bosowa (Unibos), Dr. Amirudin, S.P., M.P. ungkap potensi pembentukan desa binaan usai melihat hasil program PKL mahasiswaselama bulan Juli, Senin (29/7/2024).
Pada agenda Monev kali ini, Ketua Program Studi (KPS) Agroteknologi Unibos, Dr. Amirudin, S.P., M.P. bersama jajaran dosen Prodi Agroteknologi Unibos mengunjungi tiga lokasi yaitu Kebun Tanaman Kentang, Kebun Tanaman Bawang Merah dan Kebun Tanaman Cabe yang diterima langsung oleh Kepala UPT BPP pertanian Wilayah Kanreapia Kabupaten Gowa.
Kunjungan Monev wilayah Malino, Kabupaten Gowa berjalan cukup lancar dengan menghasilkan beberapa Kerjasama diantaranya yakni Pembentukan dan Pendampingan Desa Binaan Bersama antara Fakultas Pertanian dengan UPT BPP Pertanian Wilayah Kanreapia Kabupaten Gowa.
Sebagaimana ungkap Dr. Amirudin, S.P., M.P. bahwa keberagaman bidang kerja yang dapat dimasuki oleh lulusan Prodi Agroteknologi membuka peluang dilakukannya kerjasama dalam berbagai bentuk pelatihan.
“Keberagaman peluang bidang kerja mahasiswa Agroteknologi, menjadi peluang dalam melakukan berbagai pelatihan pengenalan dunia kerja dalam berbagai bentuk, salah satunya yaitu PKL hingga pembentukan desa binaan di desa bersama lembaga terkait,” ungkapnya.
Selanjutnya, ia juga menuturkan bahwa pelaksanaan PKL ini diharapkan mampu memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk mengatasi permasalahan dan mengenali situasi dan kondisi lingkungan kerja.
“Dengan adanya pelaksanaan Praktek Kerja Lapang (PKL) diharapkan mahasiswa akan memiliki pengalaman mengenai situasi serta kondisi dunia kerja sekaligus permasalahan yang akan dihadapi, untuk jadi pelajaran dan bekal bagi mahasiswa,” tuturnya.
Terakhir, ia juga menjelaskan tujuan kunjungan ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas Prodi dengan mengevaluasi hasil program PKL yang dilaksanakan.
“Diperlukan adanya Monev untuk pengembangan program studi sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, baik secara kualitatif yaitu berupa evaluasi terhadap ada tidaknya perbaikan ke arah tujuan yang diinginkan, maupun secara kuantitatif yaitu ada tidaknya peningkatan indikator kinerja pada setiap akhir pelaksanaan program kegiatan ataupun selama program kegiatan berlangsung,” jelasnya.