Program Studi (Prodi) Agroteknologi Universitas Bosowa (Unibos) laksanakan Kunjungan Lapangan yang dirangkaikan dengan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam pengembangan produktivitas dan profitabilitas hortikultura khususnya di lahan kering yang dilaksanakan pada Desa Erelembang Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa, Senin (1/7/2024).
Kegiatan yang dipandu oleh Ketua Program Studi Agroteknologi Dr. Amiudin, S.P., M.P. ini membagikan berbagai poin-poin yang perlu diperhatikan dalam pengembangan produktivitas dan profitabilitas hortikultura ternasuk pemanfaatan teknologi dalam proses yang dilalui.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Dr. Amiudin, S.P., M.P. bahwa untuk mewujudkan tanaman holtikultura yang produktif dibutuhkan perubahan dan perkembangan dalam prosesnya.
“Masyarakat untuk membangun konsep Pertanian Berkelanjutan yng diimbangi dengan teknologi IT atau berupa aplikasi. Sebagaimana informasi yang kami dapatkan bahwa kementan akan meluncurkan Aplikasi Piloting MIS-KoltiTrace sehingga kedepan petani dengan mudah melakukan penginputan data petani, pengisian poligon kebun petani, produksi dan produktivitas, penggunaan saprodi dan PHT sehingga semua data dapat tertelusur dan terpantau oleh Tim IT Kementan,” ujarnya.
Selanjutnya, beliau juga menyampaikan bahwa penerapan praktik pertanian yang adaptif iklim juga memegang peran penting dalam menjaga ekosistem produktif tanaman hortikultura di lahan kering.
“Penerapan praktik pertanian yang adaptif terhadap iklim juga harus diantisipasi seperti penggunaan peralatan pertanian guna meningkatkan ketahanan iklim, memperkuat kapasitas petani termasuk petani melenial dalam mengadopsi praktek pertanian yang ramah lingkungan dan adaptif terhadap iklim,” pungkasnya.
Terakhir, ia juga menyampaikan peran penting masyarakat dalam penguatan system rantai nilai di desa-desa holtikultura yang perlu diperkuat.
“Diharapkan para masyarakat petani hortikultura fokus pada peningkatan rantai nilai dan peningkatan akses terhadap pasar. Hal ini akan mendukung pembentukan dan penguatan UMKM, termasuk UMKM milik kelompok tani dan organisasi petani, melalui pendidikan literasi keuangan dan melaksanakan pelatihan dan manajemen usaha,” tuturnya.