Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus meningkatkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), melihat meningkatnya urbanisasi dan peningkatan jumlah penduduk yang berimplikasi pada terjadinya alih fungsi lahan secara seginifikan.
Olehnya Pemprov Sulsel hadirkan Rektor Universitas Bosowa (Unibos) Prof. Dr. Ir. Batara Surya, S.T., M.Si dalam Rapat Koordinasi Awal Forum Penataan Ruang (FPR), yang dihadiri oleh perwakilan kepala Dinas PU 24 kabupaten.
Acacra ini dibuka oleh PJ Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel dr. H M. Ichsan Mustari, M.H.M. turut dihadiri Kepala Bidang Tata Ruang Provinsi Andi Yurnita, S.T., M.Si., dan Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil, Ph.D yang dilaksanakan di Ruang Rapat Pimpinan Gubernur lt 2.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dari kerjasama yang telah dilakukan antara Unibos dengan Pemprov Sulsel.
Rektor Unibos memaparkan permasalahan ruang di suatu wilayah, baik kota maupun kabupaten semakin bertambah, ditandai dengan menurunnya kualitas permukiman, kemacetan, kawasan kumuh, pencemaran dan hilangnya ruang publik dan ruang terbuka hijau untuk kesehatan masyarakat.
“Implementasi pembangunan berkelanjutan dalam aspek sosial, ekonomi, dan fisik lingkungan sangat dibutuhkan melihat permasalan ruang di beberapa wilayah sulsel yang telah terjadi seperti banjir, macet, permukiman kumuh dan menipisnyaruang terbuka hijau” papar Prof Batara
“Pemda perlu meningkatkan tata ruang Setiap kabupaten kota dan mengadapatasi peraturan yang baru serta tanggap terhadap isu-isu dan masalah pembangunan. Segera melakukan pembentukan kelembagaan dalam bentuk forum yang bisa mengawal perencaan tata ruang sehingga dapat bekerja secara efektif dan efisien, terutama mengawal alokasi pemanfaatan ruang agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan” tambahnya
Selanjutnya Kepala Bidang Tata Ruang Provinsi Sulsel Andi Yurnita, S.T., M.Si. mengatakan Rapat Koordinasi Awal Forum Penataan Ruang (FPR) ini bertujuan untuk mencari soslusi terhadap beberapa permasalahan tata ruang wilayah yang terjadi saat ini dan memberikan penyelesaian yang berkelanjutan dan lebih baik kedepannya.
“kami mengundang akademisi untuk memberikan brainstorming terkait tata ruang wilayah selama satu tahun kedepan. Karena banyaknya masalah yang terlihat seperti kenapa terjadi banjir, longsor dan lainnya. Olehnya kami ingin mengantisipasi hal tersebut dengan menghadirkan akademisi yang ahli dibidangnya” tuturnya