Dosen Universitas Bosowa (Unibos) penerima program Matching Fund tahun 2021 gelar Workshop pemecahan masalah pngembangan budidaya ikan kerapu yang didukung oleh kementerian Pendidikan kebudayaan, riset dan teknologi.
Workshop ini menghadirkan 4 pemateri yang berkompeten dibidangnya. Tema dalam kegiatan ini Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya Ikan Kerapu yang Bekerjasama dengan Koperasi Baji Ati melalui System Keramba Jaring Apung. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang nelayan dari dusun saugi kabupaten pangkajene dan kepulauan, dilaksanakan di hotel grand asia makassar
kegiatan ini hadiri Rektor Unibos, Wakil Rektor 2, Wakil Rektor 3, Sekretaris Universitas dan Ketua LPPM Unibos seerta Pembina program Dr. Hasanuddin Remmang, Se,M.Si. Tim dosen matching fund Ketua tim syamsuddin djafar,SE,M.Si. Anggota Muh Tang,St,MT. dan Dr. Zulkifli Makkawaru, SH,MH .
Syamsuddin Djafar,SE,M.Si mengungkapkan “harapannya tingkat pendapatan nelayan menjadi lebih baik khususnya budidaya ikan kerapu diharapkan yang datang nelayan banyak membudidaya ikan kerapu karena lokasi itu sangat cocok untuk budidaya tersebut” ketua tim Program Matching fund
Selanjutnya Rektor Unibos dalam sambutannya sekaligus membuka acara mengungkapkan “program matching fund antara Universitas Bosowa dengan koperasi baji ati pulau saugi ini dapat berhasil sesuai target dan mencapai semua tujuan program, dan memeberikan manfaat kepada masyarakat” ungkap Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Saleh Pallu, M.Eng.
“saya sebagai rektor bangga Universitas Bosowa dapat melaksanakan program matching fund ini dan kepada mitra kami koperasi baji ati pulau saugi pangkep dengan adanya Kegiatan workshop ini di harapkan bapak-ibu bisa mengalami peningkatan kinerja dalam menghasilkan ikan kerapu yang mampu Menjadi komoditas utama di kabupaten pangkep dan kedepan bisa menjadi komoditas ekspor dan koperasi baji ati bisa menjadi percontohan” tambahnya
Pada kegiatan ini juga Mitra koperasi baji ati h. Dg itung. selaku ketua mengatakan sangat berterima kasih kepada program matching fund kedaireka karena adanya pendampingan usaha budidaya ikan kerapu usaha tersebut menjadi berkembang.