Kantor Urusan Interasioanl (KUI) Universitas Bosowa (Unibos) Kembali menyelenggarakan seminar internasional yang berlangsung secara online, mengangkat tema “Learning and working in Pandemic on multidisciplinary approach: technology, social, economic and culture”.
Dalam seminar ini menghadirkan pembicara dari beberapa negara Parada T.P Hutauruk, Ph.D (Pukyong National University of South Korea), Mike Nicholson (International Human Recourses Manager with 45 years experience and Agora Ambassador for Indonesia), Dr. Muhammad Hasif Bin Jaafar (University of Technology Mara UiTM Malaysia), Patmawaty Taibe (Universitas Bosowa, Indonesia), dan Sabrin Maruf Tinni (Reckitt Benekiser Bangladesh Limited Banglades).
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor 1 Unibos Ir. Baharuddin, M.Si., Ph.D. Dalam sambutanya mengungkapkan “dunia secara global di perhadapkan kepada pandemic yang di sebabkan oleh covid-19 yang memberi dampak kepada semua sektor kehidupan termasuk ekonomi, sosial, budaya dan teknologi. Karna dampak nya bersifat komunal maka seminar ini diharapkan dapat membicarakan isu tersebut dan dapat memberikan solusi pemikiran terhadap persoalan pandemic yang sedang di hadapi” ungkapnya
“seminar dengan pendekatan yang bersifat multidisciplinary ini diharapkan dapat membuka diskusi yang lebih luas dan solusi yang beragam terkait tema yang di angkat. Sebagai salah satu upaya untuk melibatkan banyak stakeholder didalam pembahasan Learning and working in Pandemic on multidisciplinary approach: technology, social, economic and culture. Karna itu para narasumber berasal dari latar belakang keilmuan yang berbeda dibidang akademik dan bisnis dan perusahaan” tambahnya.
Beche Bt Mamma S. IP. M. A mengatakan “seminar Internasional ini sebagai salah satu upaya perguruan tinggi turut terlibat berkonstribusi terhadap persoalan yang dihadapi oleh masyarakat tentunya untuk pemenuhan tri drama perguruan tinggi” kata Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Unibos.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat menjadikan Unibos institusi atau perguruan tinggi yang aktif memberi solusi di dalam konteks tri darma perguruan tinggi. Memberikan langkah awal untuk di adakan lagi seminar internasional dengan tema-tema yang mengangkat masalah-masalah penting di masyarakat” tutupnya.