170 peserta dari mahasiswa Universitas Bosowa (Unibos) mengikuti kuliah umum Fakultas Teknik Unibos yang menghadirkan Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) , Dr. Ir. Syarif Burhanuddin, M.Eng. Kegiatan ini digelar di Auditorium Aksa Mahmud Lantai 9 Unibos, Kamis (08/11/2018).
Dr. Ir. Syarif Burhanuddin, M.Eng yang juga merupakan salah satu Dosen Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Unibos (pada saat masih Universitas 45) ini membawakan materi yang diusung dengan tema Peran Perguruan Tinggi Dalam Era Industri 4.0 dan Society 5.0.
Kegiatan yang dibuka Wakil Rektor I Unibos, Baharuddin, Ph.D bersama sekretaris Universitas, Dr. Hadijah, M.Si dan Dekan FT Unibos, Dr. Ridwan, M.T ini juga dihadiri Kepala IAI dan Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar.
Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari termasuk kuliah umum yang berlangsung hari ini yang dirangkaikan dengan penandatanganan Kerjasama Operasional (KSO) antara Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar dan Fakultas Teknik Unibos.
Selanjutnya kegiatan ini akan dilangsungkan hingga besok, Jumat 9 November 2018 dengan workshop terkait pemberdayaan tenaga ahli muda bidang konstruksi melalui distance e-learning sibima konstruksi.
Dalam materi terkait bidang konstruksi, Dirjen Bina Konstruksi mengungkapkan jika salah satu pengaruh terbesar dalam suksesnya sebuah konstruksi adalah dari dukungan Sumber Daya Manusia. Jika kualitas dan kemampuan SDM yang masih kurang, itu bisa menjadi penyebab salah satu kegagalan konstruksi yang masih banyak terjadi di Indonesia saat ini.
“Selain tantangan SDM, beberapa tantangan lainnya dalam bidang konstruksi Indonesia termasuk disparitas antara wilayah dan kawasan yang masih tinggi, daya saing nasional masih belum kuat karena keterbatasan infrastruktur termasuk konektivitas, dan urbanisasi yang tinggi mencapai angkat 53 persen untuk kawasan perkotaan”, katanya Dr. Ir. Syarif Burhanuddin, M.Eng.
“dan untuk mendukung semua itu, Kementerian masih sangat membutuhkan lulusan teknik yang kedepannya dapat dikembangkan menjadi tenaga insinyur nasional yang berkompeten dan berdaya saing”, tambahnya.
—