Mahasiswa Universitas Bosowa (Unibos) kembali menambah wawasan bidang teknologi informasi dan entrepreneurship yang digelar dalam seminar nasional technopreneurship Unibos bersama Bosowa Semen Goes To Campus di Balai Sidang 45 Unibos Makassar, Rabu (21/02/2018).
Seminar yang diikuti 500 peserta dari dosen dan mahasiswa Unibos ini juga diikuti oleh Siswa SMA dari beberapa sekolah dan mahasiswa dari Perguruan Tinggi lainnya. Termasuk Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, Universitas Muslim Indonesia dan universitas lainnya.
Dengan mengangkat tema membangun generasi unggul berjiwa technopreneurship dalam era ekonomi digital ini merupakan seminar kedua yang digelar sebagai perwujudan MoU Unibos dan Bosowa Semen.
Melihat perkembangan teknologi yang saat ini juga menjadi salah satu yang marak hadir ditengah masyarakat ini mendapat perhatian dari Wakil Rektor I Unibos sebelum membuka acara seminar tersebut. Menurutnya, mahasiswa harus memahami hakikat keberadaan perkembangan teknologi dan hakikat mahasiswa dalam masa kini terkait teknologi.
“Memang sekarang tidak bisa dipungkiri kita masuk di era millennial atau anak muda sebut zqaman now. Tetapi era dan zaman now ini kiranya jangan disalah kaprahkan oleh mahasiswa. Generasi zaman now mestinya menjadi generasi yang dapat memanfaatkan IT dengan member informasi yang bermanfaat juga. Dan dapat memanfaatkan IT sebagai sumber yang mampu member kemajuan untuk masa depan generasi itu sendiri. Sehingga seminar ini selain kami adakan sebagai tindak lanjut kerjsama Unibos dan Bosowa semen, juga ingin mengajak generasi sekarang untuk cerdas melihat potensi yang ada dan bagaimana proses memahami potensi itu untuk dapat memberi peruabahn berarti bagi masa depan”, kata Prof. A. Muhibuddin
Adi Saifullah, Founder Mallsampah.com sebagai pemateri yang meruapakn start up ekonomi digital dalam bidang membantu para pengepul sampah secara online ini memberikan beberapa tips untuk memulai bisnis. “bisnis itu dimulai dari pikiran, dimulai dari minat untuk melihat potensi yang segera dimanfaatkan. Yang terpenting adalah ingin belajar dan mampu mempertahankan dan mengembangkan apa yang telah dimulai. Mulai dari apa yang ditekuni, dari apa yang diminati. Meski dengan memulai bisnis dari potensi yang ada dilingkungan sekitar kita”, kata Founder Mallsampah.com
Tips bisnis dalam era digital ini juga diberikan oleh Commercial Manager PSM Makassar, Febby Triady. “Jika ingin berbisnis secara online, ada beberapa tahapan yang harus dipahami. Termasuk fokus dalam memilih bisnis apa yang akan didirikan dan tentukan marketnya, membuat tema yang konsisten dalam menyampaikan pesan pada konsumennya, berikan kemasan dan tampilan yang menarik dan dinamis, melakukan publikasi secara fleksibel, pelajari postingan apasaja yang disukai followers, dan buatkan akun penjualan yang sesuai dengan bisnis yang dipasarkan”, tutur Commercial Manager PSM Makassar.
Pengetahuan bisnis digital ini juga dibagikan oleh pemateri ketiga dalam seminar ini. Bayu Syerli selaku Vice President Bukalapak memberikan motivasi pada mahasiswa untuk bergabung menjadi start up dalam bisnis digital.
“Pengunjung bukalapak khusus wilayah Makassar dalam sebulan itu mencapai 996.000 pengujung dan sekitar 35 persen dari total pengunjung se-Indonesia. Sehingga dinilai bahwa ekonomi digital itu tidak akan pernah ada habisnya selama era IT tetap berkembang. Jika ingin membangun ekonomi digital dengan memulai bisnis online, coba lihat apa yang diminati kebanyakan masyarakat. Bisnis dan ekonomi digital ini akan terus berkembang karena transaksinya yang memudahkan masyarakat dan prosesnya yang lebih efektif dan efesien”, ungkap Vice President Bukalapak.