Universitas Bosowa (Unibos) bekerjasama Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) Regional Sulawesi Selatan menggelar workshop interaktif penulisan dan publikasi jurnal internasional SCOPUS di Auditorium Aksa Mahmud Lantai 9 Gedung II Unibos, Minggu (11/02/2018).
Kegiatan ini dibuka langsung Rektor Unibos sekaligus melakukan penandatanganan kerjasama atau MoU dengan HA IPB Sulsel. Kerjasama yang dilakukan dalam rangka peningkatan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini juga disaksikan oleh 51 peserta yang mengikuti workshop tersebut.
Rektor Unibos mengungkapkan “kita ingin semakin menguatkan lagi dan bersatu untuk meningkatkan kualitas SDM khususnya dosen-dosen kita. MoU ini dilakukan memang untuk membangun jaringan sehingga bisa member masukan bersama dalam melakukan pengembangan bidang pertanian untuk lebih member kerja nyata bagi masyarakat”, kata Prof. Saleh Pallu.
Selain itu pada kesempatan sambutannya, Prof. Saleh menuturkan jika kegiatan workshop inilah yang menjadi langkah awal sinergitas Unibos dan HA IPB. “salah satu profesi yang member manfaat lebih bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara adalah dosen. Tetapi dosen dituntut tidak hanya melakukan tugas pengajaran saja, tapi mutunya dinilai dari penelitian atau pengabdian yang juga telah terpublikasikan. Bahkan dari hasil itu dosen bisa saja kelak terdorong menjadi seorang professor. Nah dalam workshop inilah yang juga perwujudan sinergitas pertama Unibos dan HA IPB akan dilakukan pelatihan terkait standar-standar suatu publikasi yang berkualitas. Semoga dari sini semakin banyak hasil-hasil kerja yang bisa member manfaat bagi masyarakat”, tambah Prof. Saleh Pallu.
Hal tersebut juga diungkapkan Ketua Umum DPD HA IPB Sulsel, Sulkaf S. Latief. “Terkait kerjasama yang dilakukan dengan Unibos ini memang kita ingin meningkatkan potensi-potensi yang ada pada alumni IPB daaerah Sulsel ini. Peningkatannya dapat dilakukan dengan member manfaat bagi kedua institusi ini. Seperti saat dosen Unibos atau Unibos sendiri melakukan program pengembangan dalam bidang pertanian, maka alumni IPB ini yang dapat melakukan pendampingan dalam bidang pertanian dengan kemampuan-kemampuan tertentu”, ungkap Sulkaf S. Latief.
“Khusus workshop ini kita adakan karena melihat alumni IPB di Sulsel ini ternyata hampir sebagian besar itu menjadi tenaga pengajar di berbagai perguruan tinggi. Sehingga menjadi satu tujuan untuk membantu meningkatkan kapasitas mereka sebagai seorang dosen. Salah satunya dengan mendorong publikasi jurnal internasionalnya yang menjadi indikator penilaian mutu dosen”, tambah Sulkaf S. Latief.
Kegiatan yang menghadirkan Muh. Arsyad, Ph.D dari Associate Editor International Journal of Agriculture System (IJAS) ini diikuti berbagai perguruan tinggi. Termasuk Univ. Tadulako, Akademi Keperawatan Al Hambra, Univ. Teknologi Sulawesi, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STTP) Gowa, UNM, Unhas, Univ. Andi Djemma Palopo, Univ. Muslim Maros, Unismuh Makassar, Unismuh Gorontalo, Akademi Sinar Kasih Toraja, UIT, Univ. Tompotika Luwu, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Balai Penelitian Tanaman Serelia, Univ. Nuku, UMI, Akper Batari Toja Bone, Univ. Atma Jaya Makassar, Univ. Haluoleo, Politeknik Nasional LP3i Makassar dan Unibos.