Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah Kota (PWK) Universitas Bosowa (Unibos) gelar seminar nasional dengan tema Tantangan Perkotaan dalam Perspektif Teknologi dan Infrastruktur di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan di Balai Sidang 45 Unibos, Senin (29/01/2018).
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Rektor Unibos dan dihadiri Dekan, Ketua Prodi, Dosen dan Mahasiswa yang juga berasal dari Perguruan Tinggi di Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Selatan ini menghadirkan beberapa pemateri yang berkecimpung dalam hal perkotaan.
Dr. Murshal Manaf selaku akademisi Prodi PWK Unibos dalam pemaparannya menuturkan jika “dalam masa pengembangan infrastruktur itu juga dilihat dari pengembangan posisi secara strategis. Kota hanya akan tumbuh kalau mengandalkan peluang dan tantangan. Dalam hal ini dibutuhkan kepekaan melihat potensi dan persoalan yang terjadi dan harus mampu memberi respon kepada masyarakat yang juga mendukung perkembangan isu global saat ini. Disini dituntut mahasiswa agar dapat melihat peluang pengembangan selanjutnya”, katanya.
Dalam hal ini Wisnubroto Sarosa, M.Dev.,Plg sebagai pemateri juga mengungkapkan beberapa strategi tata kota dalam lingkup teknologi dan infrastruktur. “kalau dilihat dari peran infrastruktur yang menjadi sangat penting didalam pencapaian penataan ruang itu bergantung bagaimana tujuan tata ruang. Termasuk tujuan terciptanya ruang yang aman dari bencana, terciptanya ruang yang nyaman, dan terciptanya ruang yang produktif dan efesien. Setelah ruang ini terbentuk maka perlu dibentuk ruang yang sifatnya keberlanjutan yaitu ruang keadilan bagi seluruh kelompok masyarakat. Ini bisa kita lakukan dengan berbagai contoh seperti saat membangun sebuah jalan, sistem tata ruang mestinya tidak hanya membangun jalan saja, tetapi mampu membangun jalan yang mendukung kondisi lingkungan, yang tidak memberi dampak buruk bagi sekitarnya. Selain itu hal terpenting dalam pembangunan tata kota juga adalah melihat aspek kearifan lokal daerah. Dan pembangunan harus disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing”, kata Direktur Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
Dalam perspektif teknologi, tata kota ini juga aksesnya saat ini telah didukung dengan adanya tranportasi online yang hadir sebagai suatu pengembangan baru. Sehingga Kepala Strategi Go-Jek Regional Indonesia Timur yang hadir sebagai pemateri acara seminar nasional ini turut mengatakan jika hadirnya transportasi online sebagai pengembangan suatu teknologi masa kini itu dibentuk tidak hanya sesuai dengan kebutuhan masyarakat tetapi aksesnya juga dilihat berdasarkan tata letak yang ada dilingkungan masyarakat. “sehingga Go-Jek hadir tidak hanya sebagai transportasi semata tetapi menjadi alat yang memperhatikan sisi sosial masyarakat. Dalam hal ini transportasi online dapat memudahkan mobilisasi masyarakat tanpa menambah jumlah kemacetan suatu daerah”, kata Anandita Danaatmadja.
Rektor Unibos dalam sambutannya sebelum membuka kegiatan ini mengarahkan para mahasiswa untuk membuka wawasan dalam kegiatan seminar, dan Himpunan Mahasiswa yang ada di Unibos sekiranya wajib membuat seminar nasional dalam satu periode kepengurusa mahasiswa.
“Dalam seminar seperti ini bisa menjadi wadah mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan juga interaksi antara dosen dan mahasiswa. Sehingga seminar nasional itu wajib diadakan oleh mahasiswa. Kalau bisa juga harus beralih untuk segera mengadakan seminar internasional supaya wawasan internasionalnya dapat berkembang. Dari kegiatan seperti inilah kami berharap dapat menghasilkan output yang berkualitas”, kata Prof. Saleh Pallu.
Sebelumnya, kegiatan seminar nasional yang masuk ke rangkaian Plano Face 2017 ini telah dirangkaikan berbagai kegiatan lainnya seperti lomba puisi, donor darah, turnamen futsalm pelatihan drone, dan malam ini akan berlangsung malam Golden 3 Dekade Planologi Unibos.