Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa (Unibos) kembali menambah doktor. Kali ini Ramli Manrapi,SE.,M.Si salah satu Dosen FE Unibos berhasil meraih gelar Doktor dalam bidang Pendidikan Ekonomi pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar, Selasa (19/12).
Ramli Manrapi, SE., M.Si berhasil meyelesaikan studi doktoralnya dengan pencapaian nilai IPK 3,67 predikat Sangat Memuaskan. Mendapatkan nilai A pada ujian promosi doktor ini, Ramli Manrapi diberi pujian atas disertasinya dengan judul Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Kemampuan Manajerial Dalam Meningkatkan Kinerja Industri Persutraan Melalui Budaya Kewirausahaan di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan.
Pada ujian yang dipimpin langsung oleh Prof. Dr. H. Amiruddin Tawe, MS selaku Promotor dan Prof. Dr. Hj. St. Haerani,SE,M.Si bersama Dr.Hisyam Ihsan, M.si. selaku Kopromotor, ujian yang dilangsungkan di Ruang Rapat PPs Unm Gedung AD Lantai 3 ini juga dihadiri keluarga bersama civitas akademika Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa.
Ramli Manrapi,SE.,M.Si yang berfokus pada pendidikan kewirausahaan membahas bagaimana perindustrian persutraan yang sangat diperlukan dalam pengembangannya. Termasuk kemampuan kita dalam menemukan peluang pasar dan kemampuan menciptakan produk atau metode yang bersifat kebaruan.
“Dalam peningkatan kinerja industri persutraan juga perlu ditujang oleh budaya kewirausahaan dan kemampuan manajerial terutama berkaitan dengan kemampuan melihat dan memanfaatkan peluang, memanfaatkan sumber daya secara optimal, dan keterampilan berkomunikasi serta kemampuan menginterpretasi informasi”, kata Dosen FE Unibos ini.
Selanjutnya, Dosen kelahiran Soppeng, 21 November 1961 ini juga menjelaskan bagaimana pendidikan kewirausahaan memiliki pengaruh positif terhadap budaya kewirausahaan di masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
“Manfaat pendidikan kewirausahaan memang memiliki beberapa pengaruh positif terhadap pengembangan kewirausahaan masyarakat meski tidak berpengaruh secara langsung. Hal positif tersebut dapat berupa pengetahuan tentang kemampuan manajerial yang mendorong timbulnya minat wirausaha, menciptakan kemampuan berwirausaha yang juga berpengaruh terhadap kelangsungan sebuah industri yang dijalankan, juga pendidikan kewirausahaan yang berpengaruh terhadap kinerja sebuah industri”, ucapnya.
Sementara itu, Ramli Manrapi,SE.,M.Si memilih industri sutra di Kab. Wajo sebagai subjek dalam disertasinya ini disebabkan karena salah satu penghasil produksi sutra dan sentra kesutraan di Provinsi Sulawesi Selatan adalah Kab. Wajo. Dimana produksi benang sutranya terkonsentrasi di Kec. Sabbangparu Wajo, sedangkan daerah pengembangan sutra terdapat di beberapa kecamatan lainnya di Wajo seperti Pammana, Tempe, Bola, Gilereng, dan Majauleng. Juga sentra industri penenunan sutranya terpusat di Kec. Tanasitolo Wajo.