Melihat maraknya kasus terkait penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bosowa (Unibos) gelar Seminar Pendidikan di Auditorium Aksa Mahmud Lantai 9 Gedung II Unibos, Kamis (23/11).
Kegiatan yang mengusung tema Pengaruh Bahaya Narkotika yang Berdampak Pada Pendidikan dan Moral Terhadap Generasi Penerus Bangsa ini menghadirkan para pemateri yang terkait dalam bidang penanganan narkoba. Termasuk Yasman Gasba, M.Pd (Kepala Seksi Pembelajaran PAUD – Dinas Pendidikan Kota Makassar), Jamaluddin, M.Kes (Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Maysrakat – BNN Provinsi Sulawesi Selatan), Kompol Aisyah Saleh (Wakil Kepala Satuan Narkoba).
Wakil Dekan III Unibos, M.Ridwan dalam sambutannya sekaligus membuka acara seminar tersebut menuturkan agar sekiranya kegiatan ini menjadi pendorong mahasiswa sebagai calon tenaga pengajar kedepannya untuk bisa memahami kiat-kiat penanggulangan dan ancaman bahaya narkoba bagi generasi bangsa.
Terkait bahaya narkoba, hal tersebutpun dituturkan Kompol Aisyah jika penyalahgunaan narkoba tidak hanya berdampak pada fisik tetapi juga mental. “Selain narkoba juga memang dilarang secara agama, obat terlarang yang menimbulkan ketergantungan itu juga sangat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Termasuk merusak saraf otak seseorang yang bisa menghancurkan kejiwaan seseorang hingga akhirnya merusak diri dan masa depan. Jika dari segi fisik, narkoba juga berpengaruh untuk kerusakan organ-organ penting dalam tubuh seperti jantung, ginjal, paru-paru, lambung yang bisa menyebabkan kematian”, kata Wakil Kepala Satuan Narkoba itu.
Selain bahaya Narkoba, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Maysrakat – BNN Provinsi Sulawesi Selatan juga menuturkan penyebab masih banyaknya narkoba semarak dikalangan masyarakat dan faktor seseorang mengkonsumsi narkoba. “Jika faktornya termasuk karena seseorang memang penasaran dan ingin mecoba, juga karena pengaruh lingkugan dan trend anak muda, juga karena dijadikan sebagai penghilang stress. Namun diluar dari itu Indonesia masih diselimuti penyebaran narkoba disebabkan karena letak geografis kita yang cukup terbuka sehingga transaksi dengan mudah masuk, masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang dampaknya yang begitu buruk, masih belum ada efek jera dari penegakan hukum untuk pelanggaran tersebut”, ungkap Jamaluddin, M.Kes.
Disisi lain Yasman Gasba, M.Pd selaku Kepala Seksi Pembelajaran PAUD – Dinas Pendidikan Kota Makassar memberikan beberapa kiat-kiat kepada mahasiswa tentang pentingnya simulasi cara berpikir otak dan tindakan sehingga tidak mudah terpengaruh untuk terjerumus kedalam penggunaan obat terlarang ini. “Mulai dari memikirkan prioritas hidup, lebih melatih diri berpikir positif dan berpikir terhadap resiko setiap tindakan, memahami bagaimana pentingnya pilihan hidup, mengaktualisasikan diri dengan kegiatan yang bermanfaat, dan melakukan pelatihan diri untuk berkomitmen menghindari hal-hal yang berdampak buruk”, tuturnya.