Dengan maksud menyasar pemilih pemula dan pemilih muda juga memberikan wawasan lebih terkait pemilihan umum, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama KPPD dan Fakultas Hukum Universitas Bosowa (Unibos) gelar Seminar Pendidikan Politik di Balai Sidang 45 Universitas Bosowa, Rabu (22/11).
Kegiatan yang dilakukan sebagai rangkaian KPU Goes To Campus yang pertama kali digelar ini menghadirkan Ketua KPU Prov.Sulsel, Muh. Iqbal Latief dan juga Guru Besar Unibos, Prof.Marwan Mas selaku pemateri seminar.
Dengan mengusung tema Pilkada Bersih Tanpa Hoax, para pemateri memberikan beberapa masukan kepada mahasiswa Unibos agar menjadi pemilih pemula dan pemilih muda yang demokratis juga anti golput.
Hal tersebut selanjutnya diutarakan Muh. Iqbal Latief. Menurutnya, masyarakat yang dimulai dari mahasiswa sebagai penentu masa depan bangsa ini harus mampu menjadikan pemilu sebagai wadah berkedaulatan bangsa. Sehingga mahasiswa kedepannya dapat menjadi agent bagi perwujudan harapan dalam pemilu yang dihasilkan dari partisipasi penuh.
“Kampus itu tempat terbaik untuk mengawali perubahan. Kampus menjadi laboratorium intelektual untuk menyadarkan masyarakat bahwa jangan pernah menyia-nyiakan hak untuk memiliki demi keberlangsungan hidup selanjutnya. Bukan hanya sadar terhadap hak memilih, tetapi mahasiswa juga harus cerdas menyaring informasi terkait pemilu yang saat ini marak tersebar di masyarakat. Rakyat Sulsel saat ini mencapai 9,9 juta jiwa dan 6 juta jiwa lebih telah menggunakan media sosial. Disini dituntut bagaimana kita menjadi pemilih yang rasional. Memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan informasi seputar calon yang akan kita pilih. Bukan memilih calon dengan proses yang irasional seperti black campaign. Kita harus memiliki komitmen untuk menjadi pemilih yang berada dijalurnya, yang berbudaya dan tetap mengedepankan etika-etika pemilihan. Karena kualitas dari pemilu itu bisa dilihat dari bagaimana integritas tinggi penyelenggara juga partisipasi yang tinggi dari masyarakat”, kata Ketua KPU Sulsel.
Hal tersebutpun dilontarkan salah satu Guru Besar Unibos yang menjadi pemateri. Menurut Prof. Marwan Mas memang ada beberapa faktor yang mempengaruhi masyarakat menjadi golput. Termasuk karena kurangnya kesadaran diri sendiri dan juga karena tidak ada akses untuk melakukan pemilihan. Tetapi hal tersebut bukanlah hal yang mutlak untuk kita menjadi golput.
“berharap sebagai pemilih kita bisa sebisa mungkin menggunakan hak pilih kita. Pilih pemimpin yang program kerjanya dapat berbaur dengan masyarakat juga pemimpin yang memiliki kompetensi untuk memimpin, bukan memilih pemimpin hanya karena memiliki hubungan keluarga dan lainnya yang tidak bersifat demokratis. Selanjutnya, untuk menarik minat masyarakat dalam memilih sebaiknya memang butuh pemetaan daerah-daerah yang kurang berpartisipasi dalam pemilihan untuk diberikan sosialisasi terkait aturan hukum dan gunanya agar meningkatkan kesadaran hukum masyarakat”, ungkap Prof. Marwan Mas.
Dalam kegiatan yang dibuka langsung WR III Unibos dan dihadiri 400 peserta dari berbagai fakultas di Unibos ini, kegiatan ini dilanjutkan dengan deklarasi anti golput yang diikuti Ketua KPU Sulsel, KPPD dan Civitas Akademika Universitas Bosowa.