Menghadapi Kuliah Kerja Nyata (KKN), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bosowa (Unibos) gelar pembekalan KKN yang dilaksanakan di Balai Sidang 45 Makassar, Senin (23/10).
Pembekalan yang diikuti mahasiswa Unibos ini merupakan mahasiswa yang akan berangkat dibeberapa wilayah KKN termasuk Kab. Soppeng, Kab. Waji, Kab. Sidrap, Luwu dan Pinrang. Mahasiswa yang akan diberangkatkan tanggal 29 Oktober 2017 mendatang ini berjumlah 403 mahasiswa dari berbagai fakultas yang akan mengikuti KKN selama dua bulan hingga 29 Desember 2017.
Mahasiswa tersebut berasal dari 122 mahasiswa Fakultas Ekonomi, 56 mahasiswa FKIP, 28 mahasiswa Fakultas Hukum, 22 mahasiswa Fisipol, 40 mahasiswa Fakultas Pertanian, 92 mahasiswa Fakultas Teknik, 30 mahasiswa Fakultas Psikologi, dan 13 mahasiswa Fakultas Sastra.
Pembekalan KKN yang akan memberikan materi terkait penerapan Iptek pedesaan, kewirausahaan, pengembangan bakat seni dan budaya, usaha kecil menengah dan lainnya ini akan diberikan selama dua hari. Materi tersebut akan diberikan oleh WR I Unibos Prof. A. Muhibuddin, WR II Unibos Dr. Hj. Hadijah, WR III Unibos Dr. Haris Hamid, Direktur Pascasarjana Dr. Muhlid Ruslan, Ketua LPPM Unibos Dr. Hasanuddin Remmang dan para pemateri lainnya.
Rektor Unibos yang membuka acar tersebut menuturkan program KKN ini merupakan salah satu perwujudan dari pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam bidang pengabdian pada masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan implementasi dari pengabdian kepada masyarakat, sehingga dibutuhkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan program yang telah dirancang dalam pembekalan ini yang juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga mahasiswa tidak hanya mampu menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan tetapi juga membantu masyarakat mengolah SDM dan SDA sehingga dapat membentuk kesejahteraan hidup masyarakat yang lebih maju”, ungkap Prof. Saleh Pallu.
Prof. Saleh Pallu menambahkan jika memang hasil KKN mahasiswa Unibos telah banyak diakui masyarakat khususnya pengembangan bidang pertanian, perikanan, pengolahan produk daerah setempat hingga membawa masyarakat membentuk Usaha Kecil Menengah seperti yang dilakukan sebelumnya di daerah Bulukumba dalam pengolahan pupuk kompos dan daerah Bantaeng dalam pengolahan produk makanan menjadi bisnis, tambah Rektor Unibos.
Selanjutnya Ketua LPPM Unibos, Dr. Hasanuddin Remmang juga mengungkapkan kegiatan ini dilakukan sesuai dengan arahan Kemenristek Dikti untuk menempatkan mahasiswa KKN di daerah-daerah yang memiliki potensi berbasis pertanian dan daerah-daerah yang memiliki potensi dalam pengembangan sektor ekonomi.
Dalam pembekalan ini, mahasiswa Unibos turut dianjurkan mengnakan pakaian tradisional juga untuk mengingatkan kepada mahasiswa terhadap budaya-budaya setempat sebelum memasuki sesi implementasi KKN di daerah tujuan.