Menghadapi pertumbuhan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang semakin melaju cepat, kini Universitas Bosowa (Unibos) memberi perhatian khusus dengan membentuk perencanaan pembangunan Pusat Studi ASEAN di Unibos. Hal ini ditandai dengan hadirnya Sekretaris Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Kementrian Luar Negeri RI, Jumat (28/07).
Penyambutan Bapak Ashariyadi yang didampingi Dekan FK UINAM ini disambut di Ruang Senat Lantai 9 Gedung Kampus I Unibos. Pembahasan pembentukan Pusat Studi ASEAN yang disambut langsung Rektor Unibos ini juga turut dihadiri para Wakil Rektor dan Dekan Fakultas se-Universitas Bosowa.
“Kita saat ini telah memasuki era MEA yang akan menuju ASEAN Integrated Regional Operation pada tahun 2025 mendatang. Itu sebabnya hal ini akan menjadi perhatian khusus dari berbagai politik luar negeri. Sehingga dibutuhkan kekuatan kepemimpinan dalam lingkup ASEAN yang saat ini sudah membentuk 36 pusat studi di seluruh Indonesia. Diharapkan ini akan membantu dalam menghadapi intitas yang mengglobal”, ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN ini.
Bapak Ashariyadi juga menambahkan jika pembentukan Pusat Studi ASEAN di Makassar karena dilihatnya Makassar sebagai kota yang memiliki kemajuan pesat dari segi perekonomian. Sehingga Pusat Studi ASEAN pertama kali akan dibentuk di Universitas Bosowa.
Hal tersebut tentunya mendapatkan dukungan besar dari civitas akademika Unibos yang turut disampaikan Rektor Unibos dalam pertemuan yang berlangsung dengan diskusi antar Sekretaris Dirjen dan para Dekan di Unibos. Menurut Rektor Unibos, pembentukan Pusat Studi ini memang memberi kekuatan positif tidak hanya dalam menghadapi MEA tetapi juga membentuk mahasiswa untuk maju bersama mengembangkan Indonesia.
“Memang penting jika nilai-nilai dan norma-norma sosial ditanamkan di Perguruan Tinggi, apalagi Pusat Studi ini akan lebih berfokus pada pilar pengembangan sosial budaya dalam lingkup MEA. Dan dengan dibentuknya Pusat Studi ASEAN ini sekiranya membantu mahasiswa melakukan kajian kritis yang lebih objektif yang berguna dalam pengembangan keilmuan khususnya di Indonesia”, ungkap Prof. Saleh Pallu,M.Eng.