Dengan maksud meningkatkan minat dan antusias mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan berwirausaha, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) PT Universitas Bosowa (Unibos) gelar seminar dan pelatihan kewirausahaan, Kamis (16/06).
Kegiatan yang digelar di Ruang Senat Lantai 9 Gedung I Unibos ini dibuka langsung oleh Rektor Unibos dengan dihadiri 100 peserta yang tertarik dalam bidang wirausaha. Dengan bekerjasama dosen Mata Kuliah Program Pengembangan Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Unibos, HIPMI PT. Unibos ini menghadirkan dua pemateri yang mewakili bidang masing-masing, Budi Kamrul Kasim, SH juga Dr.Muhlis Ruslan,SE.,M.Si.
Budi Kamrul Kasim, SH juga selaku sekretaris umum BPD HIPMI Sulawesi Selatan mendorong mahasiswa mengembangkan kemampuan entrepreneurship dengan memberikan gambaran pengalamannya meniti usaha yang berkembang dalam bidang jasa dan digital.
“Yang perlu diutamakan dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan adalah mengedepankan kepekaan sosial. Sebab semakin terasahnya insting sosial maka akan semakin terasah juga insting ekonomi yang mampu membantu memunculkan ide-ide kreatif. Memang betul adanya ide akan tetap jauh lebih besar pentingnya. Mari amati, modivikasi dan mendistribusikan tanpa meniru. Maka bisnis akan bermula”, ungkap Budi Kamrul Kasim, SH.
Motivasi ini juga turut disampaikan Dr.Muhlis Ruslan,SE.,M.Si. Dalam pemaparannya, Bapak yang juga sebagai Direktur Pascasarjana Unibos juga pengurus Koperasi Civitas Akademika Unibos ini memberi beberapa tips untuk mengembangkan jiwa udaha mahasiswa.
“Beriwausaha artinya mampu memulai untuk berdiri sendiri. Modal utama selain kepercayaan diri dan bakat yang didukung modal material, juga dibutuhkan visi yang kuat, melihat apa yang tidak mampu dilihat oleh orang lain, memanfaatkan kesempatan, menangkap peluang, berani bertanggungjawab, memiliki daya kritik dan memperluas koneksi”, tutur Bapak Dr. Muhlis Ruslan.
Dalam kegiatan ini, Rektor Unibos juga turut menyampaikan antusias kepada mahasiswa Unibos yang memiliki ketertarikan dalam dunia bisnis. Menurutnya, pelatihan ini bermanfaat untuk membantu mahasiswa menemukan dasar sebelum praktik bisnisnya akan dijalankan.
“Entrepreneurship itu tidak hanya tentang pertukaran barang dan jasa. Lebih dari itu kita berbicara tentang pemikiran dan ide cemerlang yang bisa membantu kesejahteraan masyarakat dengen membuka lapangan kerja bagi orang lain. Sehingga mahasiswa setelah lulus tidak hanya berfokus untuk mendapatkan pekerjaan di corporation tetapi juga berkompetisi dalam meningkatkan bisnis-bisnis yang mampu menjadi konstribusi kepada bangsa juga negara”, kata Prof. Saleh Pallu.