Melirik buku cerita anak khususnya di Indonesia yang diangkat dari beberapa kisah klasik bangsa ini memang masih tergolong kurang. Kebanyakan buku yang didongengkan kepada anak itu berasal dari cerita negara luar lengkap dengan penggunaan bahasa asingnya. Hal ini yang mendorong Regina Juanna menjadi penulis buku cerita anak.
Pengalaman menulisnya yang diangkat dari cerita-cerita klasik dikemas dengan perpaduan kreasi modernnya kini membuat wanita yang dijuluki Clara Ng ini berhasil menerbitkan tujuh buku cerita. Hal ini diungkapkannya saat berbagi pengalaman tulisannya bersama mahasiswa Universitas Bosowa (Unibos) di Auditorium Aksa Mahmud, Lantai 9 Gedung II Universitas Bosowa, Selasa (16/05).
Kegiatan yang diusung oleh Makassar International Writer Festival (MIWF) ini bekerjasama dengan Fakultas Psikologi Unibos. Dengan mengangkat tema Children’s Literature Morality Everywhere ini turut dihadiri Dekan Fakultas Psikologi sekaligus membuka acara juga bersama 100 mahasiswa Unibos dari berbagai jurusan.
Clara Ng menuturkan jika buku yang ditulisnya sebagai salah satu sumbangsi untuk menjadikan cerita sebagai bentuk didik anak. Menurutnya, dalam setiap cerita yang diberikan kepada anak yang diangkat dari berbagai kisah itu akan selalu memberikan pelajaran moral yang mampu membentuk anak memiliki karakater.
“Awalnya hanya kebiasaan berimajinasi dan menceritakan kisah-kisah yang saya ketahui kepada anak sebagai dongeng. Tetapi setelah menuliskan beberapa cerita itu akhirnya kemudian diterbitkan. Dari berbagai cerita yang saya tulis memang selalu ada pesan moral dalam kisah-kisah klasik yang bisa diajarkan kepada anak. Sebab akan sangat penting bagi kita memahami moralitas untuk menjadi baik. Jika moralitas kita sudah tidak ada, sepertinya tidak ada lagi yang tersisa dari kemanusiaan kita”, ungkap sapaan Clara Ng dalam pemaparannya.
Pada kegiatan ini juga, Clara Ng menyempatkan untuk memberi pemahaman terkait moralitas kepada mahasiswa Unibos. Menurutnya, moralitas memang terbagi atas dasar rasional dan agama. “Keadilan, Memahami Hak Asasi, dan tidak melakukan kejahatan itu termasuk moral secara rasional. Secara agama dan ajarannya, moral itu ketika tidak menekan keinginan individual orang lain. Intinya jika bermoral, maka tidak akan memberi penderitaan bagi orang lain”, tambah Clara Ng.