Untuk memberikan wawasan terkait layanan kesehatan yang ada di Indonesia dan Australia, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Bosowa (Unibos) gelar International Symposium di Auditorium Aksa Mahmud, Lantai 9 Gedung II Unibos, Rabu (01/02).
Menghadirkan Violet Rish mewakili Konjen Australia, FK Unibos juga menggandeng Dinas Kesehatan Kota Makassar dan RSUD Haji Provinsi Sulsel untuk melakukan kerja sama. MoU yang dilaksanakan langsung dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini dilakukan Rektor Unibos, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar dan perwakilan RSUD Haji Provinsi Sulsel.
Kegiatan yang dihadiri oleh mahasiswa FK se-Kota Makassar dan civitas akademika Unibos ini mengangkat tema “A Comparison Of Health Services Between Indonesia and Australia”. Dengan maksud memberikan informasi kualitas pelayanan kesehatan di dua negara ini, FK Unibos mengajak David Robert dan dr. Naisyah T. Azikin,M.Kes menjadi pemateri.
Memaparkan tentang kualitas layanan kesehatan di Indonesia, dr. Naisyah T. Azikin,M.Kes menuturkan jika di Makassar, pelayanan kesehatan sudah dilakukan sesuai dengan standar minimal yang juga diusung dari beberapa program yang dijalankan secara nasional untuk meningkatkan angka sehat di negara ini.
“Posisi sekarang orang sehat dan sakit itu berada di angka 70% dan 30%, dan 30% ini ada untuk posisi yang sakit. Beberapa program dinas kesehatan yang dijalankan untuk membantu meningkatkan kesehatan itu dengan peningkatan akses dan memberikan fasilitas yang bisa mengefesienkan layanan. Salah satunya termasuk telemedicine yang memudahkan masyarakat untuk mengetahui sakit yang dialami dalam waktu yang lebih singkat”, tutur Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar.
Sementara David Robert mengungkapkan jika di Australia, pelayanan kesehatan tidak berbeda jauh dengan Indonesia. Termasuk asuransi kesehatan yang diperuntukan bagi setiap warga. “Tidak ada perbedaan jauh terkait layanan kesehatan ini. Hanya saja di Australia, asuransi kesehatan dihimpun dari pembayaran pajak, sehingga setiap warga bisa mendapatkan layanan gratis tanpa membedakan tingkat atau kelas warga”, ungkap mahasiswa Murdoch University ini.
Rektor Unibos dalam pembukaan kegiatan juga menuturkan “kegiatan ini dilakukan juga sebagai perwujudan visi Unibos yang berpilar pada wawasan global. Untuk MoU yang dilakukan memang diperuntukan agar membantu mahasiswa FK Unibos agar bisa mempelajari praktik secara langsung dengan melihat kondisi lapangan, bukan hanya sekedar materi di kelas”, sahut Prof. Saleh Pallu
Hal tersebut juga diungkapkan Dekan FK Unibos. dr. Alwi A. Mappiasse menambahkan kegiatan ini tidak lain membantu untuk membentuk dokter yang unggul. Salah satunya dengan memberikan informasi dari pihak eksternal terkait kesehatan.