Mongabay-Indonesia sebagai suatu media informasi berita seputar lingkungan yang diwakili Wahyu Chandra,S.Ip kini menjadi pemateri dalam serial kuliah tamu oleh Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Bosowa (Unibos) di Ruang Kuliah 301 Lantai 3 Gedung I Unibos, Kamis (29/12).
Kegiatan yang merupakan perwujudan dari mata kuliah HI dan Lingkungan juga dilaksanakan sebagai rangkaian terakhir dari Laboratorium HI yang telah berlangsung beberapa bulan kemarin, dengan menghadirkan beberapa pemateri yang memiliki bidang berkaitan seputar pembahasan perkuliahan.
Mahasiswa HI Unibos yang hadir pada kegiatan serial kuliah tamu ini juga didampingi oleh Dosen Koordinator Mata Kuliah, Asyari Mukrim,S.Ip.,MA. Dosen HI ini mengungkapkan jika pembahasan ini penting untuk diketahui lebih dalam bagi mahasiswa yang memiliki peran penting bagi lingkungan.
Menurutnya, mahasiswa perlu memahami bagaimana pentingnya memiliki kritik terhadap beberapa kebijakan yang yang terkait dengan krisis ekologi termasuk memunculkan cara pandang yang terbuka terkait hal tersebut, juga memilih beberapa teknik dalam berkontribusi terhadap perubahan lingkungan.
Serial kuliah tamu yang bertemakan Krisis Ekologi dan Sesat Pikir Pembangunan Ekonomi Indonesia ini dilaksanakan juga sebagai bentuk untuk memberi pemahaman bagi mahasiswa untuk mengenal perspektif media dalam kampanye perubahan iklim. Hal ini berguna untuk menambah wawasan mahasiswa untuk melihat fenomena disekitar kehidupan secara lebih kritis.
Dalam pemaparannya, Wahyu Chandra,S.Ip memberikan beberapa informasi kepada mahasiswa terkait data pendukung krisis ekologi yang terjadi di Indonesia. Salah satu didalamnya termasuk bencana alam seperti longsor, banjir dan beberapa model pembangunan yang berpengaruh terhadap krisis ekologi.
“Krisis ekologi ini memang ecnderung membahas bagaimana keterkaitan antara manusia dan lingkungan. Didalam hal ini juga peran pemerintah dan pembangunan beberapa korporasi juga memiliki pengaruh yang besar. Dimana tidak adanya pemerataan terhadap kehidupan dan akses alam yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan lingkungan sekitar. Ini penting untuk dipahami mahasiswa agar mampu membantu dalam memunculkan skema yang mendukung pembangunan yang berpihak pada ekologi”, tutur perwakilan Mongabay Indonesia ini.
Menururtnya, diluar itu juga mahasiswa harus mampu secara kritis melihat krisis ekologi ini dari berbagai sudut pandang, baik lokal, internasional juga secara global.