“Seni adalah ketika aku berjalan menuju imajinasi fantasi, lalu berhenti sejenak pada sebuah tulisan untuk mengungkapkan sebuah cipta yang kita sebut karya”, kutipan Riska Pratiwi Sahrum selaku Ketua Umum Bengkel Seni Teknik (Bestek) Universitas Bosowa (Unibos) dalam acara puncak milad 20 tahun Bestek Unibos, Rabu (21/12).
Acara puncak yang telah dirangkaikan dengan beberapa acara sebelumnya termasuk seminar kebudayaan, workshop tari dan tata rias juga pameran seni pada bulan lalu juga dirangkaikan dengan beberapa penampilan karya anggota muda Bestek di acara puncak milad kali ini.
Rangkaian kegiatan yang disaksikan oleh Dekan Fakultas Teknik Unibos dan beberapa civitas akademika Unibos, juga disaksikan oleh 200 orang Alumni Fakultas Teknik, para pengurus Bestek Unibos periode sebelumnya, mahasiswa Unibos serta turut hadir para pekerja seni se-Kota Makassar.
Penampilan berbagai karya yang mengangkat tema “Takaluppa” dengan arti “lupa” ini digelar di Gedung Lestari Makassar. Menurut Dekan Fakultas Teknik Unibos, Dr. Hamsina, S.T.,M.Si mengungkapkan jika tema ini memang ditujukan untuk kembali mengingatkan para generasi bangsa akan budaya yang mulai menurun eksistensinya.
“Kita berharap dengan tema dan kegiatan ini bisa membawa kembali para pecinta budaya agar tetap mengangkat budaya sebagai suatu identitas yang tidak bisa dilupakan. Kedepannya juga diharapkan agar generasi selanjutnya tetap mampu berkarya dan terus menunjukan inovasi dalam bidang karya seni, karena sebuah karya tidak memiliki ujung selama kita masih memiliki minat untuk berkreasi”, tutur Dekan Fakultas Teknik Unibos.
Beberapa karya seni yang menghiasi acara puncak milad Bestek Unibos seperti penampilan tari khas Toraja dan Luwu yang bercerita tentang Sawerigading, penyambutan tamu hadiri dengan khas bugis, puitisasi dengan mengangkat tema Sastra Budaya Negeri Kami untuk kembali mengangkat nasionalisme generasi bangsa, juga penampilan teater bertema “Tallu Cappa’” yang bercerita seputar tiga amanah yang harus dimiliki oleh seorang pria termasuk kemaluan, omongan dan etika. Segala kegiatan yang berlangsung dengan meriah ini tidak lupa dihiasi dengan perpaduan musik dua warna dari seni musik tradisional hingga musik modern.
—