Fakultas Psikologi Universitas Bosowa menghadirkan Hilman Wirawan dalam kuliah umum Menembus Beasiswa Fulbright, Kamis (9/6).
Bertempat di Ruang Rapat Senat, lantai 9, Gedung I Universitas Bosowa ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Bosowa. Pada kesempatan ini, Hilman Wirawan berbagi pengalamannya selama menempuh studi di Amerika dengan bantuan dana beasiswa Fulbright.
“Saya ingin berbagi karena saya merasa bahwa saya bukan orang yang sangat pintar. Sebagaimana pandangan banyak orang bahwa yang bisa mendapatkan kesempatan studi dengan beasiswa adalah hanya mereka yang pintar saja. Informasi dan kemauan berusaha jauh lebih penting” tegasnya.
Dalam bidang psikologi, Hilman Wirawan fokus pada Psikologi Industri dan Organisasi. Alumni Universitas Negeri Makassar (UNM) ini juga pernah melanjutkan studinya di Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada tahun 2014 dalam bidang ilmu Manajemen, dan meraih gelar Master of Arts di Montclair State University di bidang Psikologi Industri dan Organisasi di tahun 2016.
Montclair State University adalah universitas negeri kedua terbesar di New Jersey. Sedang untuk bidang psikologi, Montclair State University memiliki program studi Psikologi yang terbilang terbaik di Amerika. “Dalam pemilihan universitas, kita tidak boleh terpaku pada rangking universitas saja namun juga tetap melihat rangking program studi yang dituju,” ungkapnya.
Program Fulbright yang diikuti oleh Hilman Wirawan adalah program pertukaran pendidikan yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat. Program yang didirikan pada tahun 1946 di Amerika ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan komunikasi antara Amerika Serikat dan negara-negara lain melalui berbagai program pertukaran pelajar yang didanainya. Di Indonesia sendiri, Fulbright dengan banyak programnya dikelola oleh American Indonesia Exchange Foundation (AMINEF). Hingga saat ini, Fulbright telah mendanai ratusan mahasiswa S2 dan S3 untuk berskolah ke Amerika.
“Indonesia punya banyak orang hebat. Namun dengan bersekolah ke luar negeri, ada banyak hal lebih yang kita bisa pelajari dan bisa diterapkan di negeri ini,”tuturnya. Menurutnya, kesempatan untuk bersekolah keluar negeri adalah kesempatan untuk mengambil sebanyak-banyaknya hal positif dari negara orang untuk bisa dibawa pulang ke Indonesia dan menjadi solusi dari masalah yang ada di Indonesia saat ini.
“Saat belajar di Amerika, banyak sekali tools-tools psikologi yang belum pernah saya dapatkan selama di Indonesia. Hal inilah yang sedikit membedakan kultur akademik di Amerika,”tutupnya. (Humas Unibos)
RAIH PRESTASI PENELITI DAN PRESENTER TERBAIK DI FMI 16, WR III UNIBOS EDUKASI PELAKU UMKM MANFAATKAN DIGITALISASI KELOLA FINANSIAL
Dr. Seri Suriani, S.E., M.Si., selaku Wakil Rektor III Universitas Bosowa (Unibos) raih prestasi sebagai peneliti dan presenter terbaik dalam...
Read more