Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi dan studi pembangunan (Himiespa) menggelar Seminar Ekonomi, Selasa (2/6). Bertempat di Auditorium Aksa Mahmud, lantai 9, Gedung 2 Universitas Bosowa, kegiatan ini mengangkat tema besar yaitu Perencanaan Pembangunan Ekonomi Sulawesi Selatan.
Selain itu, seminar ini juga mengangkat beberapa sub tema yang dibahas oleh masing-masing pemateri, yaitu Peran Pemerintah terhadap Pembangunan Ekonomi Sulsel, Pengaruh Kebijakan Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sulsel, dan Peranan Bank Central terhadap Pembangunan Ekonomi.
Zulkifli selaku Ketua Panitia kegiatan mengungkapkan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengetahui dan menambah wawasan mengenai bagaimana pertumbuhan ekonomi hari ini dan dimana peran pemerintah dalam meningkatkan pembangunan ekonomi.
Senada dengan hal tersebut, dekan Fakultas Ekonomi Dr. Arifuddin Manne mengungkapkan bahwa pengetahuan mengenai ekonomi harus terus diasah dan ditingkatkan untuk belajar dari kesalahan, belajar dari program-program terdahulu. “Hal ini diperlukan untuk melakukan perencanaan pembangunan yang mantap dari waktu ke waktu,” tuturnya.
Salah satu perangkat ekonomi yang sangat penting adalah keberadaan Bank Central. “Bank Central berfungsi sebagai pengawas Bank dan sebagai pengatur lalu lintas pembayaran. Bank Central juga sangat vital dalam menjaga stabilitas sistem keuangan,” tutur Causa Iman Karana Selaku Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) selaku Bank Sentral provinsi Sulawesi Selatan.
Dalam menjalankan wewenangnya, Bank Indonesia memiliki wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu Negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, menjaga stabilitas sistem keuangan, menjalankan fungsi sebagai lender of The last reason. Namun bagaimanapun keyakinan akan sistem perekonomian yang akan terus membaik selalu ada, “di sinilah peran aktif perguruan tinggi dibutuhkan untuk memberikan solusi-solusi taktis dan memikirkan masalah perekonomian di negeri ini,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini, turut pula hadir Drs. Diagusta B.R. M.Si selaku Kepala Bagian Perencana Madya Bappeda Sulsel. Ditengah kelesuan perekonomian global, ekonomi Sulsel pada 2015 tumbuh membanggakan 7.15% lebih tinggi dari pencapaian pertumbuhan ekonomi nasional (4.79%). “Sedang keseluruhan 2016, diperkirakan tumbuh pada kisaran 7.5%-8.5%. Diperkirakan membaik dibanding 2015,” ungkapnya.
Menurutnya, berbagai upaya pemerintah provinsi sulsel dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi telah dilakukan Seperti, penguatan investasi, pengembangan infrastruktur, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengembangan teknologi yang mendukung pelaksanaan pembangunan, peningkatan sinergitas pemerintah, perguruan tinggi dan swasta/masyarakat, dan memfasilitasi berbagai kerjasama antar daerah, regional, dan internasional. (Humas Unibos)