UKM Jurnalistik Intelektual Universitas Bosowa menggelar Diklat Dasar Jurnalistik angkatan III, Selasa (3/4). Kegiatan yang digelar di Auditorium Aksa Mahmud diikuti oleh mahasiswa Universitas Bosowa dari berbagai fakultas. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari proses kaderidasi sehingga keberlanjutan organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Kegiatan yang mengangkat tema “Jurnalis Intelektual, Intelektual Jurnalis” ini menghadirkan banyak tokoh yang telah melanglangbuana di dunia Jurnalistik dengan berbagai materi yang sesuai dengan perkembangan zaman. “Tema ini diangkat dengan berkaca pada kondisi hari ini,” Ungkap Herman Ketua UKM Jurnalistik. Menurutnya, Jurnalis harus hadir sebagai sosok intelektual yang tetap menjaga nilai-nilai dan kode etik jurnalistik. Ditegaskannya bahwa acara ini merupakan proses awal yang memberikan peluang kepada calon-calon jurnalis muda untuk bisa belajar banyak dari proses-proses jurnalistik hari ini.
Di sela-sela sambutannya, Dr. Mas’ud Muhammadiah mantan Jurnalis yang sekarang menjadi akademisi Unibos dan merangkap Pembina UKM Jurnalistik menyampaikan bahwa konsep perekrutan UKM Jurnaslistik ini telah mengalami pembenahan dari satu angkatan ke angkatan yang lain. “Kami belajar dari zaman,” ungkapnya. Saat ini UKM Jurnalistik tidak hanya berproses dalam lingkup media cetak saja namun juga telah melibatkan berbagai media lainnya. Seperti, media online, televisi dan juga radio.
Kegiatan yang akan terselenggara hingga Jumat (15/4) ini, memulai materinya dengan Manajemen Pers Kampus. Materi ini dibawakan langsung oleh Dahlan Abu Bakar Pembina Penerbitan Kampus (PK ) Identitas Unhas. Materi ini merupakan pengantar awal untuk memberikan pemahaman kepada seluruh peserta diklat tentang bagaimana membedakan pers kampus dengan pers mahasiswa.
“Pers kampus adalah lembaga yang dikelola oleh civitas akdemika, di dalamya ada mahasiswa dan juga civitas akademika lainnya. Dananyapun diberikan dari kampus,” ungkapnya. Dahlan Abu Bakar yang juga menjabat sebagai Kepala Humas dan Protokoler Unhas ini membagi pengalamannya selama menjadi jurnalis dan suka dukanya dalam mengelola pers kampus.
Menurutnya, sebagai pers kampus, anggota yang berada di dalamnya bukanlah berarti diberi batasan dalam mengkritik sistem di sekitar mereka. Namun mereka dididik untuk bertanggung jawab terhadap setiap proses jurnalistik yang mereka lakukan. “Kritik boleh, namun harus ada alasan yang jelas,” tegasnya.
Materi yang dibawakan pada Diklat Jurnalistik ini adalah Materi Manajemen Pers Kampus, Liputan Investigasi, Kode Etik Jurnalistik, Teknik Photography, Bahasa Jurnalistik, Strategi Pemasaran Pers, Jurnalisme Radio, Jurnalisme Televisi, Jurnalisme Online. (Humas Unibos)