Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bosowa secara resmi melepas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata berpola Kewirausahaan (KKN-KWU), Jumat (11/3).
Bertempat di Lapangan Upacara Universitas Bosowa (Unibos), sebanyak 607 mahasiswa dilepas ke berbagai daerah. KKN KWU XI ini mengangkat tema Optimalisasi Pemberdayaan UMKM dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Seluruh peserta KKN KWU ini akan disebar ke Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Malino, Enrekang, maros, Makassar, dan Lombok. Pelaksanaan KKN di masing-masing wilayah tersebut akan berlangsung selama dua bulan. Sedangkan untuk daerah Lombok, mahasiswa akan belajar dari masyarakatnya dalam kurun waktu hampr tiga minggu.
Dalam pelaksanaannya, LPPM bekerja sama dengan seluruh lembaga Badan Usaha Milik Desa (BUMD). “Hal inilah yang mendasari kami dalam mengangkat tema KKN-KWU kali ini,” ungkap Dr. Hasanuddin Remmang selaku Ketua LPPM Unibos. Mahasiswa Unibos yang turun ini diharapkan mampu membantu meningkatkan kualitas pengolahan potensi wilayah agar dapat berdaya guna dan mampu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Penyebaran mahasiswa di lokasi-lokasi KKN ini berdasarkan pada permintaan daerah dan juga berpedoman pada program pusat yaitu Program Iptek Bagi wilayah yang merupakan kerja sama dengan Kemenristek Dikti. Sehingga daerah-daerah seperti Bantaeng misalnya yang terkenal dengan holtikulturanya, akan mendapat mayoritas mahasiswa dari Fakultas Pertanian, begitupun dengan daerah-daerah lainnya. Hal ini dilakukan untuk tetap menjalin sinergitas antar pihak perguruan tinggi dengan pemerintah daerah. “Program utama yang LPPM luncurkan adalah pelatihan kewirausahaan pada potensi lokal. Seperti pertanian, peternakan, pariwisata, perikanan dan kelautan, dan UKM yang ada di desa-desa,” ungkap Dr. Hasanuddin.
Pelepasan KKN ini dipimpin langsung oleh Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Yayasan Aksa Mahmud, Dr. Sutrisno Muslimin. “KKN adalah momentum bagus untuk menunjukkan siapa sebenarnya diri anda, bagaimana kapasitas anda, dan bagaimana kadar integritas anda” tegasnya. Menurutnya, lokasi KKN yang pada dasarnya mempertemukan orang dengan lokasi yang baru dengan budaya baru akan menuntut orang untuk mengerahkan tenaga dalam menyesuaikan diri.
Lebih lanjut, ketua BPH yang didampingi oleh seluruh jajaran pengurus Yayasan Aksa Mahmud mengungkapkan harapannya kepada seluruh mahasiswa untuk benar-benar memanfaatkan kesempatan berKKN ini dengan sebaik-baiknya. “Orang yang tidak memaksimalkan momentum maka ia akan kehilangan momentum,” tutupnya. (Humas Unibos)