Pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang Penelitian terus dibenahi oleh Universitas Bosowa (Unibos). Dr. Hasanuddin Remmang selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masayarakat (LPPM) Unibos mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, berbagai langkah taktis untuk meningkatkan minat para dosen dalam meneliti dan terus melakukan pengabdian kepada masyarakat terus dilakukan.
“Beberapa langkah taktis yang kami lakukan seperti menggelar workshop/pelatihan secara periodik yaitu 3 kali dalam satu tahun. Selain itu, seminar hasil penelitian bertaraf Nasional, minimal 1 kali dalam setahun, juga kami lakukan. Dan hal ini membuat, iklim meneliti di kampus ini semakin hidup,” ungkap Dr. Hasanuddin saat ditemui di ruang LPPM Unibos, Gedung 2, Lantai 5.
Berdasarkan data yang dihimpun dari LPPM, secara grafis di tahun 2012/2013 telah ada 40 proposal Pengabdian Masayarakat dan 36 Proposal Penelitian dari Dosen-dosen Unibos. Dari 76 proposal yang masuk ke meja LPPM, 54 diantaranya berhasil didanai oleh Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Sedang untuk tahun 2013/2014, jumlah proposal yang masuk mengalami peningkatan hingga 30%. Pada tahun teserbut, 112 proposal masuk dan 76 diantaranya berhasil didanai.
“Melihat perkembangan ini, pihak Rektorat Universitas Bosowa dan Yayasan Aksa Mahmud kemudian mengluarkan kebijakan tentang pemberian insentif bagi setiap dosen untuk setiap judul proposal yang dimasukkan,” Tutur Ketua LPPM.
Berdasarkan upaya-upaya taktis ini, di tahun 2014/2015, 183 proposal berhasil diusulkan dan 130 diantaranya berhasil didanai. Secara grafis, jumlah penelitian di Unibos terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini diyakini oleh Dr. Hasanuddin sebagai dampak dari berbagi pola pembinaan yang dilakukan oleh LPPM. Pola pembinaan yang selama ini juga dilakukan tidak hanya berlaku untuk internal, namun juga terbuka untuk kawasan regional Sulawesi. Di tahun 2015 yang lalu, LPPM menyelenggarakan Monitoring dan Evaluasi (Monev), yang diiukuti oleh 97 peserta dan berasal dair 9 perguruan tinggi yang berbeda, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Dalam meningkatkan jumlah penelitian dan pengabdian masyarakat oleh Dosen Unibos, dorongan lain yang dilakukan adalah pemberian penghargaan kepada peneliti yang unggul. “Misal dengan memberikan sertifikasi, pemberian insentif khusus dari LPPM, serta melakukan pengusulan kepada pihak rektorat berupa rekomendasi dalam melakukan pengangkatan jabatan,” tegas Dr. Hasanuddin.
Berdasarkan hasil Monev interviewer, melalui perhitungan peringkat, LPPM Unibos dari segi kuantitas berhasil menempati urutan ke-2 dari Universitas Muhammadiah Malang untuk Universitas Swasta seluruh Indonesia. Sedang untuk Nasional, Unibos menempati urutan ke 13. “Selain menjadi kebanggan, hal ini tentunya menjadi tanggung jawab besar bagi kami dalam mempertahankannya. Karena proposal yang kami kirim ke Kemenristek Dikti adalah proposal kompetisi yang tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor yang harus dijaga stabilitasnya. Seperti, minat dosen, dll. Bersifat lolos dan tidak lolos,” tutur Dr. Hasanuddin
Target kedepan dalam kurun waktu dekat ini, LPPM Universitas Bosowa akan naik klaster dari “Binaan” ke tingkat “Madya”. Dr. Hasanuddin optimis untuk meraih tingkatan ini. “Saat ini, persyaratan-persyaratan yang diberikan oleh Kemenristek sudah 90% terpenuhi. Seperti, seminar internasional, ketersediaan buku ajar, dan keterlibatan dosen-dosen,” tutupnya. (Humas Unibos)