Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMS) Fakultas Teknik Universitas Bosowa (FT Unibos) menggelar Seminar Ketekniksipilan, Rabu (28/1).
Seminar Ketekniksipilan ini mengangkat tema Pembangunan Rel Kereta Dalam Upaya Sinergitas dan Peningkatan Konektivitas Antarwilayah Dalam Berbagai Sektor. Seminar yang mengundang Ir. Arifin Rafi MM sebagai pembicara ini dihadiri oleh Prof Saleh Rektor Unibos, Dr. Hamsina Dekan Teknik, dan seluruh jajaran dosen di tingkat Fakultas, serta ratusan mahasiswa FT se-Unibos.
“Untuk kedepannya, dalam pengelolaan sistem pembangunan transportasi nasional akan dilakukan pemusatan pada pengembangan angkutan Multimoda. Multimoda adalah angkutan antar moda yang terintegrasi,” ungkapnya. Keberadaan kereta api yang kecepatannya bisa mencapai 300 km/jam diyakini akan mampu meningkatkan efektivitas waktu perjalanan.
“Berkenaan dengan konektivitas, dengan adanya pembangunan kereta api , nantinya akan dibuat terminal yang terintegrasi nantinya. Misal, nantinya kereta api akan bisa masuk ke bandara,” tuturnya.
Ir. Arifin mengungkapkan bahwa di tahun 2015, penyusunan hal-hal yang berkenaan dengan master plan pembuatan kereta api di Sulawesi Selatan telah selesai hingga Kabupaten Jeneponto. “Nantinya, pembangunan kereta api akan dilanjutkan hingga ke Bone. Dan terus akan mengalami pengembangan” jelasnya. Keberadaan transportasi kereta api diharapkan menjadi pengumpan untuk memunculkan moda transportasi yang baru. Sehingga, nantinya bisa muncul model angkutan-angkutan yang lebih kecil yang bisa dimanfaatkan oleh publik.
Seminar yang dimoderatori oleh Abd Rahim ini juga meninjau tuntas tentang Kesalamatan dalam Hubungannya dengan Kelaikan Jalan. Hal ini merujuk kepada Undang-undang No.22 tahun 2009 sebagai kelajutan dari UU No. 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang sesuai dengan harapan masyarakat, sejalan dengan kondisi dan kebutuhan penyelengaraan lalu lintas dan angkutan jalan saat ini, serta harmoni dengan Undang-undang lainnya.
Keselamatan jalan adalah faktor yang seharusnya menjadi perhatian lebih bagi seluruh pengendara. “Faktor kelaikan jalan untuk menciptakan keselamatan di jalan perlu memperhatikan interaksi antara, Faktor Manusia yang layak kemudi, Faktor Jalan yang layak pakai, dan Faktor Kendaraan yang layak jalan,” tutup Ir. Arifin. (Humas Unibos)