Dosen Universitas Bosowa (Unibos) menyebar abalone yang telah dikembangbiakkan ke laut di sekitar pulau Barang Lompo, Rabu (5/8).
Abalone termasuk hewan laut bernilai tinggi yang semakin sulit untuk ditemukan dan jarang dibudidayakan. Namun, penangkapannya terus meningkat, padahal proses pertumbuhannya sangat lambat. Dalam satu tahun proses pertumbuhannya, panjang abalone hanya bisa bertambah hingga 4 cm. Hal inilah yang diakui Dr. Ir. Hadijah Mahyudi M.Si sebagai dasar dari penelitian yang telah dilakukan sejak 2008 ini.
“Pada tahap awal kami pelajari penyebarannya, tempatnya berkembang biak. Kemudian meneliti sistem dan siklus reproduksinya. Setelah itu, kami ambil induk abalone ini untuk dipelihara. Induk inilah yang dipelihara hingga bertelur. Telurnyalah yang dibesarkan,” tutur Hadijah.
Pengembangbiakan awal abalone dilakukan di Hatchery. Hatchery merupakan bangsal benih yang berfungsi sebagai tempat memproduksi benih ikan mulai dari benih hingga terus tumbuh dan kembali menghasilkan telur-telur baru.
“Penelitian yang kami hasilkan adalah teknologi pemberian pakan yang cocok untuk abalone. Kami buatkan lah formulasi pakan. Formulasi kami lakukan karena ternyata pakan alami memiliki daya tahan yang lebih rendah dibanding pakan buatan. Karena dia pun dipelihara, sehingga yang kami buatlah pakan yang lebih bisa fleksibel dari segi perawatan dalam pemanfaatannya,” ungkap Hadijah.
Di dunia, diperkirakan ada sekitar 70 jenis abalone, sekitar setengah dari jumlah tersebut hidup di perairan sekitar Indonesia dan Filiphina. Hadijah mengungkapkan bahwa di Sulawesi Selatan sendiri, abalone dapat ditemukan di laut sekitar Kepulauan Spermonde, Takalar, Bone, juga Kepulauan Selayar.
Di Cina, abalone dikenal sebagai makanan keberuntungan. Sedangkan di Jepang, abalone (jenis kerang termasuk dalam keluarga holitoidae) tergolong jenis makanan laut yang sangat eksklusif, yang hanya dihidangkan di sejumlah hotel atau restoran berbintang. Masyarakat Jepang meyakini abalone sebagai makanan yang berkhasiat meningkatkan kebugaran serta bisa menyembuhkan berbagai penyakit, seperti gangguan ginjal.
Penelitian dengan judul “Upaya Pemulihan Stock Abalone Tropis Haliotis Asinina melalui Sea Ranching dan Budidaya dalam Kurungan Apung di Laut” ini dikembangkan oleh Dosen Unibos Dr. Ir. Hadijah Mahyudi M.Si, Dahlifa, S.Pi M.Si, dan Dr. Ir. Zainuddin juga dengan melibatkan mahasiswa. (Humas Unibos)