Fakultas Ilmu Pendidikan dan Sastra (FIPS) Universitas Bosowa (Unibos) kembali menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan asesmen lapangan Program Studi (Prodi) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada Selasa dan Rabu, 7–8 Oktober 2025, bertempat di ruang rapat lantai 7 Gedung I Unibos.
Asesmen lapangan ini dilaksanakan oleh tim asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK), yaitu Prof. Dr. Wahono Widodo, M.Si., dari Universitas Negeri Surabaya, dan Dr. Joko Siswanto, S.Pd., M.Pd., dari Universitas PGRI Semarang. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor II Prof. Dr. Ir. Zulkifli Maulana, M.P., Wakil Rektor III Prof. Dr. Seri Suriani, S.E., M.Si., Direktur Penjaminan Mutu, Direktur Akademik Dr. Burhan, S.Pd., M.Pd., Dekan FIPS Prof. Dr. Asdar, S.Pd., M.Pd., serta para wakil dekan, dosen, dan sivitas akademika Unibos.
Dalam sambutannya, Dekan FIPS Prof. Dr. Asdar, S.Pd., M.Pd., menyampaikan rasa syukur atas pelaksanaan asesmen ini sebagai bagian dari proses peningkatan kualitas akademik di lingkungan fakultas.
“Ini merupakan asesmen kelima di tahun 2025, dan Alhamdulillah seluruh hasil sebelumnya memuaskan. Kami berharap Prodi IPA dapat mengikuti jejak prodi-prodi lainnya dengan hasil yang baik pula. Namun tentu semua bergantung pada hasil penilaian objektif dari tim asesor,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor II Unibos, Prof. Dr. Ir. Zulkifli Maulana, M.P., dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan, menegaskan bahwa akreditasi bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk nyata komitmen Unibos dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan.
“Universitas Bosowa memiliki 42 program studi di bawah 10 fakultas, dan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Sastra memiliki delapan prodi. Hampir seluruhnya telah melalui asesmen dengan hasil yang baik. Akreditasi ini bukan hanya penilaian administratif, melainkan proses pemotretan menyeluruh terhadap kualitas akademik, penjaminan mutu, serta komitmen lembaga untuk terus berbenah dan berkembang,” jelasnya.
Perwakilan tim asesor, Prof. Dr. Wahono Widodo, M.Si., menyampaikan bahwa asesmen lapangan merupakan tahapan penting dalam proses akreditasi, yang bertujuan untuk memastikan kesesuaian antara laporan evaluasi diri dengan kondisi nyata di lapangan.
“Proses ini tidak hanya menilai dokumen, tetapi juga memotret implementasi nyata penjaminan mutu di program studi. Kami ingin melihat sejauh mana sistem penjaminan mutu internal berjalan efektif dan bagaimana hasilnya tercermin dalam aktivitas akademik serta capaian mahasiswa dan dosen,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya etika dan objektivitas dalam penilaian, serta memastikan agar hasil asesmen benar-benar menggambarkan kondisi akademik yang sesungguhnya.
Kegiatan asesmen lapangan ini menjadi momentum penting bagi Unibos dalam memperkuat reputasinya sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Indonesia Timur. Melalui dukungan penuh dari pimpinan universitas dan dedikasi seluruh sivitas akademika, Unibos terus berupaya menghadirkan pendidikan berkualitas, berdaya saing nasional, dan berorientasi pada penjaminan mutu berkelanjutan.